JUSUF KALLA : WASPADA VIRUS MARS SAAT IBADAH HAJI

foto by : www.pelitaonline.com

taganapelalawan.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengantisipasi penyebaran MERS CoV di Indonesia. Hal itu disampaikan terutama menjelang musim Haji beberapa bulan mendatang.

"Oleh karena itu, sebelum berangkat harus diimunisasi dulu. Itu salah satu pencegahnya," kata JK di Kantor Wapres, belum lama ini.

Arab Saudi, yang merupakan pelaksana ibadah Haji, termasuk salah satu negara yang memiliki angka kematian terbanyak akibat virus pernapasan maut Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS). Menurut data dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan‎ Prof dr Tjandra Yoga Aditama, terdapat tiga kasus MERS baru di Saudi, sehingga total penjangkitan mencapai 1038 orang, dengan jumlah korban tewas akibat virus mematikan ini mencapai 459 jiwa.





Melihat situasi tersebut, JK menambahkan prioritas imunisasi akan diproyeksikan bagi warga Indonesia yang hendak melaksanakan ibadah Umrah dan Haji.

"Tentunya di sana tidak boleh cium-cium Unta. Tak boleh pegang-pegang Unta," katanya.

Antisipasi penyebaran virus MERS lewat ibadah Haji dan Umrah juga dilakukan oleh pihak Kementerian Kesehatan. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes M. Subuh, mengatakan akan memasang thermo scanner atau alat pendeteksi suhu tubuh di 13 bandara internasional di Indonesia. (Baca Juga: Cegah MERS, Kemenkes Siapkan Pendeteksi Suhu di 13 Bandara)

"Petugas di bandara akan mengecek suhu tubuh penumpang. Jika ditemukan gejala-gejala MERS CoV maka akan dilakukan tindakan oleh tenaga kesehatan," kata Subuh di Jakarta, pada Kamis (25/6).

Subuh mengatakan beberapa gejala yang ditimbulkan dari MERS CoV antara lain demam di atas 38 derajat celcius, batuk yang diikuti sesak nafas, bersifat akut dan memiliki penyakit komorbit atau penyerta.

Karena diikuti dengan penyakit penyerta, kata Subuh, maka penyakit ini jarang menyerang balita. Subuh menjelaskan yang rentan terjangkit penyakit ini adalah 10 hingga 19 tahun, seperti yang banyak terjadi di Korea Selatan.

Selain meletakan thermo scanner di bandara, pihak Kemenkes juga berencana melakukan pencegahan bagi WNI yang pulang haji, terutama karena virus MERS CoV masih aktif di wilayah Arab Saudi. Salah satu caranya yakni dengan memberikan Kartu Kewaspadaan Sehat bagi mereka yang pulang umrah.

"Kartu kuning ini nanti dibawa pulang, jika mengalami demam tinggi diatas 38 derajat celcius bawa kartu ini ke petugas medis, nanti akan ada tindakan lanjutan sesuai dengan prosedur," kata Subuh. 
close