Foto by : www.kaskus.co.id |
taganapelalawan.com - Kasus hilangnya nenek Icih Ma’asih (60) dari rumahnya bukanlah kasus orang hilang pertama yang terjadi saat bulan Ramadan ini. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak kepolisian kan meningkatkan patroli dan meminta masyarakat pro aktif.
"Jadi untuk mencegahnya kita akan sampaikan ke masyarakat agar melapor ke pihak kepolisian jika menemukan orang yang terlihat aneh dan bingung di pinggir jalan. Jangan masyarakat tidak peduli," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol M Iqbal saat berbincang, Sabtu (4/7/2015).
Selain meminta masyarakat pro aktif, Iqbal juga menghimbau para Babimkantibnas dan Sabara Polri meningkatkan patroli di jalan raya. Sehingga jika ada orang yang terlihat bingung langsung dapat diberi pertolongan.
"Polisi harus pro aktif dan langsung mengantar ke rumah masing-masing," tegas Iqbal.
Iqbal juga menambahkan, kepada masyarakat juga tidak langsung percaya dengan orang yang baru dikenal. Hal itu untuk menghindari bentuk kejahatan yang menggunakan ilmu hipnotis.
"Pesan kepada masyarakat agar jangan percaya dengan orang lain. Kalau melihat orang yang tidak kenal alihkan saja tatapannya. Selain itu diharapkan jika pergi-pergi tidak pakai perhiasan terlalu menyolok," tutup Iqbal.
Selain nenek Icih, Nasikah Moersid (80) juga sudah 3 hari hilang dari rumahnya di daerah Cipete, Jakarta Selatan. Pihak keluarga Suroto mengatakan, Nasikah diperkirakan hilang dari rumahnya di daerah Cipete, Jakarta Selatan, sejak Senin (29/6/2015) siang. Ditunggu hingga jam buka puasa sore harinya, Nasikah tak muncul-muncul.
sumber : http://news.detik.com/