KORBAN BANJIR DI KALIMANTAN TENGAH MASIH MENETAP DI PENGUNGSINAN

taganapelalawan.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah (Kalteng) yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalteng Abdul Razak mengingatkan agar banjir yang telah merugikan masyarakat menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
“Tidak menutup kemungkinan banjir yang mulai surut jika disusul hujan lebat lagi akan lebih besar dari yang sudah terjadi,” katanya ketika mengunjungi para korban banjir yang masih mengungsi dari bantaran sungai Kahayan, Kota Palangka Raya, Kamis (26/2).
Dikatakan, kondisi banjir yang terjadi sekarang ini harus menjadi perhatian serius. Terutama penanganan terhadap masyarakat yang menjadi korban, baik penanganan saat terjadi banjir maupun pascabanjir.
Menurutnya, penanganan banjir dan masyarakat yang terdampak bencana itu sudah merupakan kewajiban pemerintah, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
“Dengan pengalaman yang terjadi sekarang ini, ke depan harusnya pemerintah daerah sudah bisa melakukan persiapan antisipasi untuk masa yang akan datang. Jangan sampai ada lagi masyarakat yang mengeluh terlambat mendapat bantuan dan sebagainya. Karena ini sudah merupakan kewajiban pemerintah,” tegas Abdul Razak.
Dalam kesempatan ini, mantan Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) ini juga menyerahkan bantuan berupa 1 kwintal beras dan 100 kotak mie instan untuk para korban banjir yang masih mengungsi di Jalan Mendawai dan Flamboyan Bawah.
Camat Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Rayesnan, yang ikut dalam kunjungan itu mengatakan, jumlah warga yang terkena dampak banjir tahun ini mencapai 10.788 jiwa atau 2.748 kepala keluarga (KK). Jumlah itu tersebar di 64 RT pada tiga kelurahan.
Menurut Rayesnan, seiring kondisi banjir yang telah mulai surut, sebagian besar warga yang sebelumnya mengungsi ke tenda pengungsian telah kembali ke rumah masing-masing. Hanya sebagian kecil yang masih bertahan karena rumah tempat tinggalnya masih terendam.
“Hingga hari ini memang masih ada beberapa yang tinggal di tenda, karena rumahnya masih terendam. Tapi sebagian besar lainnya sudah kembali ke rumah masing-masing, karena air nampaknya sudah surut. Mudah-mudahan saja, air ini terus surut sehingga semua warga bisa kembali dan beraktivitas sebagaimana biasa,” ujarnya.

sumber : beritasatu.com
close